Ada Negara Tak Rayakan Ulang Tahun, Ini 10 Fakta Unik Negara di Dunia
Pendahuluan
Ulang tahun suatu negara seringkali dianggap sebagai momen bersejarah yang penuh kebanggaan dan kebahagiaan bagi penduduknya. Namun, tidak semua negara merayakan ulang tahun mereka dengan cara yang sama. Beberapa negara bahkan memilih untuk tidak merayakan hari kemerdekaan atau ulang tahun nasional mereka. Berikut adalah 10 fakta unik tentang negara-negara yang memiliki pendekatan berbeda terhadap perayaan ulang tahun nasional.
Bhutan Tak Ada Konsep Waktu Modern
Bhutan, negara di kawasan Asia Selatan, tidak merayakan ulang tahun nasional. Sebaliknya, Bhutan memiliki konsep “Gross National Happiness” yang lebih diutamakan daripada waktu atau tanggal bersejarah.
Arab Saudi Perayaan yang Sederhana
Meskipun Arab Saudi merdeka pada 23 September 1932, negara ini tidak merayakan hari kemerdekaan secara meriah. Perayaannya lebih bersifat sederhana dan bersifat lokal.
InggrisTidak Ada Perayaan untuk Ratu Elizabeth II
Meskipun Ratu Elizabeth II lahir pada 21 April, hari tersebut tidak dijadikan hari libur nasional di Britania Raya. Inggris tidak merayakan ulang tahun sang ratu sebagai hari kemerdekaan.
Kuwait Tanggal Kemerdekaan yang Bergeser
Kuwait memperoleh kemerdekaannya pada 25 Februari 1961. Namun, perayaan hari kemerdekaan ini sering bergeser tanggal tergantung pada penentuan bulan sabit dalam kalender Islam.
Korea Utara Hari Kelahiran Pendiri
Korea Utara merayakan “Hari Matahari Terbit,” yang merupakan hari kelahiran Kim Il-sung, pendiri negara tersebut. Ini bukan perayaan ulang tahun nasional tradisional.
Taiwan Fokus pada Identitas Nasional
Taiwan merayakan Hari Nasional pada 10 Oktober, tetapi ada elemen politik yang kuat dalam perayaan ini. Pada saat yang sama, Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Afrika Selatan Hari Versoehningsdag
Afrika Selatan tidak memiliki hari kemerdekaan tradisional. Sebaliknya, mereka merayakan “Hari Versoehningsdag” atau Hari Rekonsiliasi pada 16 Desember sebagai upaya rekonsiliasi nasional.
Kamboja Menghormati Raja Norodom Sihamoni
Kamboja merayakan Hari Konstitusi pada 24 September, namun, perayaan ini lebih mencerminkan penghormatan terhadap Raja Norodom Sihamoni daripada hari kemerdekaan.
Monako Perayaan yang Tidak Terjadwal Rutin
Monako, negara kecil di Eropa, tidak memiliki perayaan ulang tahun nasional yang terjadwal rutin. Perayaan merayakan momen-momen khusus dan acara tertentu.
Bahrain Fokus pada Hari Kemerdekaan
Bahrain merayakan Hari Kemerdekaan pada 16 Desember, tetapi perayaan ini lebih fokus pada penghargaan terhadap para pejuang kemerdekaan daripada pesta besar-besaran.
Kesimpulan
Meskipun sebagian besar negara merayakan ulang tahun nasional mereka dengan penuh semangat, ada beberapa negara yang memilih untuk tidak merayakan atau memiliki pendekatan yang unik terhadap perayaan ini. Faktor sejarah, budaya, dan politik seringkali memengaruhi bagaimana suatu negara memilih untuk memperingati momen bersejarahnya.